Berikut penjelasan tahapan pekerjaan pengaspalan jalan (asphalt pavement) secara lengkap, sistematis, dan teknis, dari tahap persiapan hingga finishing.

Pengaspalan adalah proses membangun lapisan perkerasan jalan dari material aspal dan agregat untuk menciptakan permukaan yang kuat, rata, tahan lama, dan aman dilalui kendaraan.


1. Tahapan Pekerjaan Pengaspalan Jalan (Lengkap)

1. Persiapan Lokasi (Preparation Work)

Tahap awal sebelum pekerjaan aspal dimulai.

Kegiatan utama:

  • Survey & pengukuran area: menentukan elevasi, lebar jalan, dan kemiringan.

  • Pembersihan area: buang rumput, tanah gembur, sampah, dan sisa material lama.

  • Perataan tanah dasar (subgrade): meratakan permukaan dan mengatur kemiringan drainase.

  • Pemadatan tanah dasar dengan baby roller atau vibro roller hingga mencapai kepadatan minimum (CBR ≥ 6–10%).

  • Penyiraman air secukupnya agar tidak berdebu dan mencapai kelembapan optimal untuk pemadatan.

2. Pekerjaan Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)

Lapisan dasar dari material agregat kelas B (biasanya batu pecah atau sirtu).

Langkah-langkah:

  1. Hamparkan material agregat (ketebalan 15–20 cm).

  2. Ratakan dengan motor grader.

  3. Padatkan dengan vibro roller 8–10 ton sampai mencapai kepadatan 95% dari modified proctor.

  4. Periksa elevasi dan kerataan dengan waterpass dan patok ukur.

Fungsi:
Menjadi penopang utama lapisan di atasnya, menahan beban kendaraan, dan menyebarkan beban ke tanah dasar.

3. Lapisan Pondasi Atas (Base Course)

Lapisan dari agregat kelas A (misalnya batu pecah ¾ atau abu batu).

Langkah-langkah:

  1. Hamparkan agregat dengan ketebalan ±10–15 cm.

  2. Ratakan kembali (grading) agar sesuai elevasi rencana.

  3. Padatkan dengan roller hingga permukaan keras dan tidak ada jejak roda.

  4. Bersihkan sisa debu sebelum pekerjaan aspal.

Fungsi:
Sebagai lapisan utama penyebar beban dari lapisan aspal ke subbase.

4. Pekerjaan Prime Coat (Lapisan Perekat Awal)

Prime coat adalah lapisan aspal cair (MC-30 atau MC-70) yang disemprotkan di atas base course untuk menutup pori-pori agregat.

Langkah-langkah:

  1. Pastikan permukaan base course bersih dan kering.

  2. Gunakan asphalt sprayer / distributor truck untuk penyemprotan merata.

  3. Gunakan takaran ±0,8–1,2 liter/m² tergantung kondisi agregat.

  4. Biarkan mengering 4–6 jam sebelum melanjutkan lapisan berikutnya.

Fungsi:
Mengikat antara lapisan agregat dan lapisan aspal agar tidak terlepas.

5. Pekerjaan Tack Coat (Lapisan Perekat Antarlapisan)

Tack coat adalah aspal cair emulsi (RS-1 atau CRS-1) yang disemprotkan di antara lapisan lama dan lapisan aspal baru.

Langkah-langkah:

  1. Permukaan harus bersih dari debu dan air.

  2. Semprotkan tack coat dengan sprayer.

  3. Biarkan agak kering (tidak lengket di sepatu) sebelum penghamparan hotmix.

Fungsi:
Merekatkan antar lapisan aspal lama dan baru agar tidak terkelupas.

6. Pekerjaan Penghamparan Aspal (Hotmix Laying)

Lapisan utama perkerasan jalan dari campuran aspal panas (asphalt hotmix).

Jenis hotmix umum:

  • AC-Base: lapisan bawah (tebal 6–8 cm)

  • AC-Binder Course: lapisan antara (tebal 5–6 cm)

  • AC-Wearing Course: lapisan permukaan (tebal 3–4 cm)

Langkah-langkah:

  1. Campuran aspal dibuat di AMP (Asphalt Mixing Plant) dengan suhu 145–165°C.

  2. Ditransportasikan ke lokasi dengan dump truck tertutup terpal agar tetap panas.

  3. Aspal dihampar menggunakan alat asphalt finisher sesuai ketebalan desain.

  4. Pemadatan awal (breakdown rolling) dilakukan saat suhu 130–150°C.

  5. Pemadatan antara (intermediate rolling) saat suhu turun ke 100–120°C.

  6. Pemadatan akhir (finish rolling) saat suhu ±80°C menggunakan tandem roller.

Hasil akhir:
Permukaan halus, padat, dan tanpa gelombang.

7. Pekerjaan Finishing

Langkah-langkah:

  • Periksa kembali elevasi, kemiringan, dan permukaan jalan.

  • Tambahkan marka jalan atau bahu jalan jika diperlukan.

  • Bersihkan sisa material di tepi jalan.

8. Pengujian dan Pengendalian Mutu (Quality Control)

Agar kualitas jalan sesuai standar teknis, dilakukan beberapa uji:

Jenis UjiTujuan
Sand Cone TestMengecek kepadatan tanah dasar & agregat
Core Drill TestMengecek tebal dan kepadatan lapisan aspal
Marshall TestMenentukan stabilitas dan flow campuran aspal
Temperature CheckMemastikan suhu hampar dan pemadatan sesuai spesifikasi

9. Struktur Umum Lapisan Perkerasan Jalan

--------------------- ← Lapisan aus (Wearing Course, AC-WC) --------------------- ← Lapisan pengikat (Binder Course, AC-BC) --------------------- ← Lapisan pondasi aspal (Base Course, AC-Base) --------------------- ← Lapisan pondasi atas (Agregat kelas A) --------------------- ← Lapisan pondasi bawah (Agregat kelas B) ===================== ← Tanah dasar (Subgrade)

10. Tips Kualitas Pengaspalan

✅ Gunakan asphalt temperature control saat penghamparan dan pemadatan.
✅ Pastikan gradasi agregat dan kadar aspal sesuai desain campuran.
✅ Hindari pengaspalan saat hujan atau permukaan basah.
✅ Lakukan uji coba Marshall sebelum produksi massal.
✅ Gunakan alat pemadat berlapis-lapis (multi-roller) untuk hasil optimal.

Kesimpulan

TahapanUraian SingkatTujuan
1PersiapanMembersihkan dan meratakan lahan
2Subbase CourseMenopang lapisan di atasnya
3Base CourseMenyebarkan beban kendaraan
4Prime CoatMerekatkan agregat dengan aspal
5Tack CoatPerekat antar lapisan aspal
6Hotmix LayingMembentuk lapisan aspal utama
7FinishingMerapikan dan memastikan kualitas
8PengujianMenjamin mutu dan daya tahan jalan

Demikian penjelasan tahapan pekerjaan pengaspalan jalan (asphalt pavement) secara lengkap, sistematis, dan teknis, dari tahap persiapan hingga finishing. Semoga bermanfaat

 
Top