Kontraktor jasa bore pile terbaik harga per meter murah untuk bangunan rumah kuat dan tahan lama. Artikel berikut penjelasan lengkap tentang bore pile — dari pengertian, fungsi, jenis, hingga proses pelaksanaannya 👇
🏗️ 1. Pengertian Bore Pile
Bore pile (atau bor pile) adalah pondasi dalam berbentuk silinder beton bertulang yang dibuat dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, lalu menuangkan beton ke dalam lubang bor tersebut.
Berbeda dengan tiang pancang (driven pile) yang dipancang dengan tekanan atau tumbukan, bore pile dibuat secara pengeboran, sehingga lebih minim getaran dan kebisingan — cocok di area padat penduduk.
⚙️ 2. Fungsi Bore Pile
Fungsi utama bore pile adalah:
-
Menyalurkan beban struktur atas (bangunan, jembatan, menara, dll.) ke lapisan tanah keras di bawahnya.
-
Menahan beban vertikal (axial load) dan beban lateral (horizontal).
-
Menstabilkan bangunan di tanah lunak atau tidak seragam.
-
Mengurangi risiko penurunan diferensial (differential settlement).
🧱 3. Jenis-Jenis Bore Pile
Bore pile dapat dibedakan berdasarkan metode pengerjaan, diameter, atau fungsi.
A. Berdasarkan Metode Pengerjaan
-
Dry Method (Metode Kering)
-
Digunakan pada tanah keras atau stabil.
-
Lubang bor tidak menggunakan cairan penahan dinding (seperti bentonite).
-
Langsung dipasang tulangan dan dicor beton.
-
-
Wet Method (Metode Basah)
-
Dipakai pada tanah lunak, berpasir, atau banyak air tanah.
-
Lubang bor diisi cairan lumpur bentonite untuk menahan longsor dinding lubang.
-
Setelah pengeboran selesai, lumpur disirkulasi keluar sebelum pengecoran.
-
-
Casing Method
-
Menggunakan pipa besi (casing) sementara di sekitar lubang bor untuk mencegah longsor.
-
Setelah pengecoran selesai, casing biasanya ditarik keluar.
-
B. Berdasarkan Ukuran Diameter
-
Mini pile bore: diameter < 30 cm (umum untuk bangunan kecil).
-
Medium bore pile: diameter 30–60 cm.
-
Large bore pile: diameter > 60 cm (untuk struktur berat seperti jembatan atau gedung tinggi).
C. Berdasarkan Fungsi
-
End Bearing Pile – menyalurkan beban langsung ke lapisan tanah keras di dasar.
-
Friction Pile – beban disalurkan melalui gesekan antara sisi tiang dan tanah di sekelilingnya.
-
Combination Pile – memanfaatkan kedua mekanisme di atas.
🧰 4. Tahapan Pelaksanaan Bore Pile
-
Persiapan Lokasi
-
Penentuan titik bor sesuai gambar kerja (setting out).
-
Pemasangan casing awal.
-
-
Pengeboran
-
Menggunakan alat bor (rotary drilling machine).
-
Kedalaman disesuaikan hingga mencapai lapisan tanah keras.
-
-
Pembersihan Lubang Bor
-
Lumpur dan material lepas dibersihkan.
-
Jika metode basah, cairan bentonite tetap dijaga volumenya.
-
-
Pemasangan Tulangan (Reinforcement)
-
Kerangka besi (cage) dimasukkan ke lubang bor sesuai panjang tiang.
-
-
Pengecoran Beton
-
Menggunakan pipa tremie agar beton tidak tercampur air/lumpur.
-
Coran dilakukan secara kontinu hingga penuh.
-
-
Pencabutan Casing (bila ada)
-
Setelah beton naik, casing ditarik perlahan.
-
-
Curing dan Finishing
-
Beton dibiarkan mengeras, bagian atas dipotong sesuai elevasi pile cap.
-
🧩 5. Keunggulan Bore Pile
✅ Minim getaran dan kebisingan (ideal di area perkotaan).
✅ Dapat mencapai kedalaman besar dan diameter besar.
✅ Fleksibel terhadap kondisi tanah dan ruang sempit.
✅ Kualitas beton dapat dikontrol.
⚠️ 6. Kelemahan Bore Pile
❌ Waktu pengerjaan lebih lama.
❌ Biaya mobilisasi alat besar.
❌ Risiko longsor lubang bor jika tidak stabil.
❌ Butuh pengendalian kualitas yang ketat (terutama saat pengecoran).
📐 7. Peralatan Utama Bore Pile
-
Mesin bor (drilling rig)
-
Casing
-
Pompa lumpur bentonite
-
Tremie pipe
-
Crane
-
Rebar cage (tulangan)
-
Concrete mixer/pompa
📊 8. Uji Kualitas (Testing Bore Pile)
Untuk memastikan daya dukung:
-
Pile Integrity Test (PIT) → cek cacat/retak.
-
Static Load Test (SLT) → uji beban langsung.
-
Dynamic Load Test (DLT) → uji reaksi dinamis.
Harga jasa bore pile per meter di Indonesia sangat bervariasi tergantung beberapa faktor seperti diameter tiang, kedalaman lubang, kondisi tanah, metode pengerjaan (manual / mesin / wet / dry), lokasi proyek, mobilisasi alat, dan volume pekerjaan. Berikut adalah rentang harga berdasarkan data terbaru (2025) + faktor yang mempengaruhinya untuk membantu estimasi:
💡 Harga Bore Pile per meter/titik
Diameter Tiang | Lokasi & Kondisi Umum | Kisaran Harga Jasa (tanpa material) / Meter |
---|---|---|
Ø 30 cm | Mesin, kedalaman ≈ 6-10 m, area Jabodetabek | Rp 130.000 ‒ Rp 150.000 |
Ø 40 cm | Mesin, kedalaman ≈ 6-10 m, lokasi perkotaan | Rp 180.000 ‒ Rp 200.000+ |
Ø 50-60 cm | Mesin, kondisi cukup ideal | Rp 220.000 ‒ Rp 300.000+ |
Ø Lebih besar (80-100 cm) | Proyek besar, alat berat, kondisi menantang | Bisa mencapai Rp 300.000 s/d juta-jutaan per meter tergantung fasilitas & kondisi spesifik. |
Untuk metode manual / strauss pile, harganya lebih rendah:
-
Ø ≈ 30-40 cm, kedalaman maksimal ~6 m: Rp 70.000 ‒ Rp 120.000 /m
-
Untuk diameter lebih besar manual kurang sering digunakan karena menjadi tidak praktis.
🔍 Faktor yang Mempengaruhi Harga
Agar estimasi lebih akurat, perlu memperhitungkan:
-
Diameter tiang — semakin besar diameter → biaya makin tinggi (lebih banyak bor, tulangan, beton, dan tenaga).
-
Kedalaman pengeboran — makin dalam, makin mahal (waktu, tenaga, mobilisasi alat).
-
Kondisi tanah — tanah lunak, banyak air tanah, tanah berbatu → butuh metode penahan dinding, bentonite, atau penggunaan casing, yang menambah biaya.
-
Metode pengerjaan — manual lebih murah dari mesin; wet/dry method juga punya beda biaya besar.
-
Lokasi proyek dan akses — mobilisasi alat, transportasi, akses lokasi sulit bisa menambah biaya signifikan.
-
Volume pekerjaan — jika banyak titik (meter banyak), biasanya bisa negosiasi harga lebih murah per meter.
-
Termasuk atau tidak material — besi, tulangan, beton, pengecoran, material pendukung bisa tidak termasuk dalam harga jasa murni.
Itulah informasi lengkap tentang bore pile — dari pengertian, fungsi, jenis, hingga proses pelaksanaannya, semoga bermanfaat.